Males Ribet Di Dapur? Foodprep Ala iMom Ini Dijamin Bikin Dirimu Kecanduan Masak.
Rabu, April 18, 2018
Gimana cara kalian menyimpan sayur dan bahan lauk pauk di kulkas setelah sehabis belanja?
Langsung dimasukkan di kulkas masih dengan bungkusnya?
Masak random sesuai mood dan tahu-tahu mendapati kulkas penuh kantong plastik berisi sayur layu dan membusuk?
Jaman iMom masak on off di dapur ya seringnya kejadian seperti itu.
Grocery berisi sayur dan bahan lauk yang kira-kira akan dimasak padahal lebih sering hanya tersimpan di kulkas karena dengan berbagai aktifitas membuat kami lebih sering makan di luar rumah.
Tapi beberapa tahun belakangan iMom mulai lebih sering masak dengan list grocery lebih teratur karena The Brondongs Blues mulai sadar akan kelebihan berat badannya. Mereka mulai rajin berolah raga dan iMom berusaha lebih sering masak di rumah dengan menyediakan menu sehat yang mengenyangkan. Langkah paling awal adalah mulai membiasakan diri dengan mengganti nasi putih dengan nasi beras merah.
Dan semakin kesini yang tadinya bisa sekali seminggu menjadi tiga kali seminggu seiring dengan jadwal minum green smoothies yang juga menjadi semakin sering.
Menyediakan menu sehat yang di masak sendiri setiap hari butuh komitmen kuat diantara jadwal kesibukan yang padat dan godaan makan serba gampang. Menghadiri undangan, acara, ketemuan dengan teman-teman dan keluarga bikin kita absen makan di rumah, plus godaan delivery… nah ini dia!
Tapi setidaknya dalam seminggu iMom usahakan beberapa kali masak dan makan malam bersama di rumah.
Karena sekarang kami hanya berdua saja di rumah sejak ditinggal The Brondongs Blues kuliah ke Bandung, maka makanan tentu lebih menyesuaikan dengan usia midlife yang sudah harus lebih memperhatikan ragam menu, bahan dan porsi makan.
Kalau kemarin masih memasak menu ayam, tempe dan ikan goreng tepung, daging balado, telur bumbu bali, ayam goreng mentega, nasi dan mie goreng, juga sesekali pesta lemak dengan delivery menu cepat saji demi untuk memanjakan selera anak muda, sekarang menu-menu itu kami skip sebisa mungkin.
Tapi bukan berarti lalu sama sekali tidak makan menu-menu asyik itu, sesekali iMom tetap masak menu seperti itu tetapi dengan perbandingan sayur yang lebih banyak dan kalau bisa ya dimakan dengan pengganti nasi putih.
Pilihan kami tentu masih tetap seputar bahan ikan, ayam, tahu dan tempe yang iMom masak mengikuti prinsip dasar clean eating. Mengurangi menu gorengan, lebih banyak yang di grill, bakar dan di kukus dengan sayur-sayuran yang tidak terlalu banyak di olah yang membuat kegiatan masak menjadi lebih simple.
Dan yang paling penting adalah tidak ada kata diet ini dan diet itu di rumah kami. Tidak ada makanan terlarang dan terbahaya selama diolah dengan cara yang baik untuk tubuh dan dimakan tidak berlebihan.
Semuanya dibuat seimbang saja.
Makan gorengan ya dengan nasi merah sedikit dan banyakin sayur segarnya diikuti olah raga, untuk itu perlunya sesi treadmill tipis-tipis yang yaah tiga kali seminggulah selama 45 menit dengan kecepatan medium yang bikin mandi keringat tapi tidak ngos-ngosan. Ingat umur.
Konsep balanced food yaitu makan dengan porsi seimbang itu paling cocok buat kami yang memegang prinsip bahwa makan itu selain sehat juga harus enak.
Sesekali kalau lagi males masak atau menu sudah mulai dia lagi dia lagi kami order makanan sehat atau katering Balanced Food dari Macora Kitchen yang pemiliknya memang fokus pada healthy food. Kalau mau nanya-nanya tentang katering ini silahkan di bagian komen ya sekalian iMom undang pemiliknya untuk menjawab langsung.
Foodprep
Untuk kita para Mom yang disibukkan dengan bermacam kegiatan di kantor, mengurus anak dan rumah, atau mengelola usaha, tapi tetap ingin menyediakan masakan sehat di rumah, konsep Food Preparation atau biasa disingkat dengan foodprep adalah solusi praktis untuk masak bebas rempong di dapur yang sudah iMom terapkan di Dapur Cozyhomeidea untuk masak menu sehat tanpa ribet.
Point utama foodprep adalah untuk mempermudah menyiapkan menu selama seminggu.
Dengan foodprep kita jadi punya waktu untuk mengerjakan hal yang lain di rumah, seperti nonton dan ngobrol santai bersama serta mengerjakan hobby.
Tapi bukan berarti seluruh bahan sudah langsung dimasak untuk seminggu ke depan ya, walaupun bisa juga seperti itu.
iMom menyiapkan masakan dalam keadaan setengah mateng, utamanya protein hewani seperti ikan, ayam, dan daging yang sudah diungkep atau di marinated dan disimpan di kulkas. Saat ingin di makan tinggal di grill, di oven, juga bisa di masak diatas teflon.
Persiapan bumbu tumis dan sayuran juga dengan di potong-potong disesuaikan dengan menu dan jadwal harinya karena kami lebih suka makanan yang fresh bukan yang di panaskan. Tapi tetap intinya harus praktis dan hemat waktu dengan tetap mempertahankan rasa.
Karena makan itu harus enak ya kaan...
Konsep foodprep bukan hal baru buat iMom karena sejak jaman masih gadis Mamie selalu menyiapkan sayuran dan lauk dengan cara sudah diolah setengah jadi, di masukkan ke dalam kotak makan kedap udara dan disimpan di kulkas. Bahkan sampai sekarang saat iMom berumah tangga sesekali Mamie ke rumah membawa makanan siap makan dan beberapa wadah makan berisi bahan makanan setengah mateng untuk di simpan di frezeer sebagai stok siap olah. Kasih ibu sepanjang masa ya.
Semoga nantinya iMom juga bisa melanjutkan kebiasaan ini pada anak mantu.
Idealnya foodprep untuk persiapan menu sarapan, snack pagi dan sore, menu makan siang dan makan malam. Kalau iMom sih disesuaikan kebutuhan saja karena setiap rumah berbeda kebiasaan, jumlah dan usia anggota keluarga, kegiatan harian dan kebutuhannya.
Memulai foodprep bisa bertahap.
Bisa dengan menyediakan menu makan siang saja dulu selama seminggu, kemudian ketika sudah menemukan iramanya baru ditingkatkan dengan menyediakan menu sarapan dan makan malam. Santai ajalah kayak di pantai….
Yang perlu diingat adalah Foodprep bukan pola diet atau mengacu pada pola diet tertentu.
Kalau yang di foodprep adalah bahan-bahan yang tidak sehat ya hasilnya juga tidak akan sehat.
Foodprep hanya membantu membuat kegiatan memasak menjadi lebih mudah dan tidak perlu lama di dapur. Jika kegiatan memasak menjadi se menyenangkan itu tentu dengan sendirinya kita akan memilih mempersiapkan bahan-bahan dan cara pengolahan yang sehat.
Memilih sayur yang benar-benar segar bahkan organik, ayam tanpa kulit, daging sedikit lemak, garam sehat, juga memakai minyak sehat untuk menu makanan tertentu karena tidak semua cara masak cocok dengan olive oil, dan iMom tentu memilih ikan yang sudah di fillet karena kurang suka mengolah ikan utuh yang masih pake ekor dan kepala.
Seiring waktu berjalan kita akan menemukan cara yang paling cocok sesuai kegiatan, kebutuhan, jumlah dan usia anggota keluarga di setiap rumah.
Seperti iMom yang kini lebih sering makan siang sendirian di rumah, jadi menu salad dan protein hewani menjadi pilihan paling sesuai. Sementara Om Brewok makan siang di kantor atau meeting dan makan siang dengan menu nasi, sayur dan lauk pauk. Standarlah ya. Kami makan siang bersama hanya di waktu weekend jika masing-masing tidak ada acara. Jadi untuk keluarga kami foodprep fokus di menu sarapan dan makan malam.
Untuk menu sarapan kami mulai mengurangi kebiasaan makan roti dan bahan olesan juga roti isi yang banyak mengandung lemak dan gula. Kami mengganti dengan smoothies pepaya oat dan yoghurt yang mengenyangkan lebih lama, sesekali di variasikan dengan buah-buahan lain seprti alpukat dan nenas. Hmm...yummy.
Sabtu dan Minggu iMom libur tidak ada atraksi masak di dapur karena saatnya slow living mood di rumah dengan menu simple seperti dadar sayur atau food delivery, me time, jalan-jalan, ketemuan, dan nongkrong di kafe bersama keluarga. Life so beautiful.
- Tentukan menu seminggu.
Tentukan terlebih dahulu beberapa macam menu untuk makan siang dan menu untuk makan malam. Variasikan menu agar tidak bosan.
Buat menu yang bumbunya bisa di mix dengan berbagai bahan dan di buat untuk stok dua kali makan adalah salah satu cara praktis ala iMom, misalnya :
Bumbu bakarica untuk ayam di hari Senin dan ikan tuna untuk hari Kamis,
Bumbu marinated untuk salmon di hari Selasa dan ayam di hari Rabu,
Bumbu woku untuk ayam di hari Jumat, dan seterusnya.
Menu sayur juga demikian, yang perlu diingat adalah variasikan berbagai jenis sayuran agar diperoleh asupan serat dan vitamin secara maksimal.
- Daftar Belanja
Dengan menentukan terlebih dahulu beberapa macam menu yang akan di masak dalam seminggu akan lebih mempermudah menentukan bahan apa saja yang akan dibeli dalam daftar belanja atau grocery list. Hal ini juga membuat belanja lebih terarah dan meminimalkan bahan sayur dan lauk membusuk di kulkas.
Saran iMom, baiknya menentukan menu dan bahan yang bisa di mix n match, gak cuma di fashion aja kaan kita terapkan ide ini.
Misalnya : buncis,
yang bisa dibuat tumis buncis wortel tauge jagung, tumis buncis daging cincang, juga dijadikan sayur bening dengan labu, jagung dan brokoli.
Persiapan dan Cara Simpan
Nah ini dia yang suka bikin kita gagal masak karena tahu-tahu menemukan sayuran layu dan mulai membusuk dalam kantong plastik dalam kulkas.
Pentingnya food prep itu ya disini,
Kita tidak hanya membeli bahan sayuran dan lauk sesuai jadwal menu yang telah kita susun, tapi juga memastikan bahan-bahan itu bisa awet tetap segar selama seminggu dalam kulkas dengan beberapa langkah sebagai berikut:
- Segera bersihkan buah, sayur, bumbu dan bahan lauk begitu tiba di rumah.
- Buah yang sudah dibersihkan masukkan ke dalam kulkas, juga sebagian sayur dan buah yang sudah di potong-potong untuk bahan smoothies ke dalam freezer.
- Tiriskan sayur dan bumbu setelah di cuci bersih, keringkan dengan serbet dan potong-potong sayur sesuai menu.
- Bawang merah n bawang putih juga sebaiknya sudah di kupas secukupnya.
- Siapkan wadah makanan kedap udara yang dialas dengan tisu dapur, masukkan sayur dan bumbu, dan tutup kembali dengan tisu dapur sebelum ditutup dengan penutup wadah. Menyimpan sayur dan bumbu dengan cara seperti ini akan membuat sayur tidak lembab dan bertahan segar lebih lama di kulkas karena tisu dapur berfungsi untuk menyerap air dari sayuran sehingga sayur tidak cepat membusuk.
- Cabe rawit, cabe besar, cabe keriting, cabe ijo, dan daun jeruk yang disimpan di freezer akan bertahan selama sebulan bahkan lebih, tergantung suhu dalam freezer.
Saat di perlukan tinggal dikeluarkan, diiris, masukkan ke chopper atau diuleq sesuai menu.
- Bersihkan ayam, ikan, dan daging.
Ayam dan ikan bisa di beri perasan jeruk nipis dan garam lalu diungkep bumbu, di marinated, juga di panggang atau di tumis setengah mateng dengan sedikit minyak, sebagai stok untuk nanti di goreng atau di panggang. Disesuaikan saja dengan menu seminggu yang sudah di susun sebelumnya ya.
Jika ingin lebih praktis bisa langsung sekalian dimasak supaya nantinya tinggal dihangatkan saja.
Tapi kami lebih suka makanan yang fresh from the oven dengan membuat bumbu-bumbu tumis sebagai stok menu bakarica, garorica, atau bumbu woku.
- Penting diingat untuk selalu gunakan wadah makanan dari Plastik BPA free utamanya untuk menyimpan makanan mateng yang akan di panaskan dengan microwave.
iMom lebih memilih menyimpan makanan mateng dalam wadah kaca yang lebih aman jika dipanaskan di microwave walaupun sebisa mungkin kami mengurangi memanaskan makanan dengan microwave dan lebih memilih menghangatkan makanan mateng dengan cara di oven, di bungkus dengan aluminium foil dan dipanaskan dalam Coren atau Happy Call, atau tunggu sampai suhu ruang dan langsung di panaskan di atas teflon.
- Masukkan lauk setengah mateng dalam wadah makanan kedap udara, bumbu tumis bisa di bungkus plastik yang di beri label dan simpan di rak bagian bawah freezer.
Baca : Tiga Stok Bumbu Praktis Untuk Meringkas Waktu Masak.
Usahakan selalu ada stok protein siap olah tersedia di kulkas. Bisa di simpan di fridge untuk di konsumsi sekitar seminggu juga di freezer untuk di konsumsi lebih lama. Pastikan sumber proteinnya bukan dari frozen food cepat saji ya.
Hehehee.... fokus pada cabe bekunya saja ya, abaikan bungkusan daging beku yang tidak jadi dibuat daging balado untuk acara makan-makan bersama karena waktunya mepet jadi yah gitu deh kembali ke katering.
Setelah melakukan tips dan trik praktis ala iMom ini dijamin stok sayuran dan lauk yang disimpan di kulkas akan bertahan lebih lama, selalu ada makanan dan bahan siap olah, dan makan tentu menjadi lebih sehat.
Foodprep memang butuh usaha dan perlu waktu persiapan mulai dari menentukan menu untuk seminggu ke depan, belanja bahan makanan, membersihkan sayur dan lauk, memasak, dan menyimpan makanan dalam wadah. Lamanya waktu persiapan di dapur tentu berbeda setiap orang. iMom perlu sekitar dua jam di dapur. Tapi yakinlah foodprep ini akan sangat menghemat waktu masak selama seminggu, selalu ada makanan sehat di kulkas dengan jaminan tubuh menjadi lebih sehat. Jika konsisten makan teratur dengan foodprep diiringi olah raga tentu bisa menstabilkan berat badan lho, dan yang paling penting perlu di catet :
lebih hemat.
Ayoo ... para Mom pasti suka nih.
Jika iMom hitung-hitung biaya belanja mingguan dan masak sendiri menu sehat di rumah ( cozyhomeidea ), sesekali makan di luar plus ngopi di kafe, jatuhnya tetap lebih hemat dibanding kami makan di luar atau grocery dan masak tanpa perencanaan.
Itu sudah termasuk hitungan grocery di Gelael dengan bahan-bahan kualitas terbaik.
Menu sirloin dan salmon steak juga its oke koq masih tetap lebih hemat dibanding makan di kafe.
So, jangan lagi ada sayur layu dan makan gak sehat yaaa karena hidup berkualitas itu di mulai dari rumah sendiri.
Kalau kalian punya tips persiapan masak sehat untuk seminggu silahkan tambahkan di komentar ya, juga jangan ragu share postingan ini ke teman-teman agar kita sehat bersama. Sharing is caring, ok?
Salam Kreatif
Be Happy, Be You.
20 komentar
Iya jadi memudahkan ya, coba ah
BalasHapussangat memudahkan mbak. Silahkan di cobain di dapur sendiri yaaa.
HapusMasyaAllah bermanfaat sekali tips yang kaka berikan ini. Ternyata imom rajin sekali di dapur, dari proses belanja, memilih bahan, menyiangi sampai masak semua disiapkan dengan maksimal.
BalasHapusNgencess banget lihat menu salad dan ikan woku imom. Share resepnya juga dong kaka.
AAhh teh Awie, harus rajin kaaan demi tugas negara. Hehehee... makasih ya pujiannya sesuatu deh buatku. Jadi semakin rajin nih. Resep woku udah pernah di posting koq, pasti terlewat yaaa baca link nya ada koq. Bikin ya teteh ...
HapusOh jadi biar lombok tetap awet, dimasukin dalam freezer... Good tips, iMom.
BalasHapusMasalahku banget itu, sok2 beli lombok tapi gak diapa2in berhari2 akhirnya kering waktu udah mau dipake, heheh...
Iya mamie dijamin awet berbulan-bulan. Coba deh. Jangan lupa di cuci dulu yaa.
HapusHuaaahhhhhhhh imom keren banget ini postingannyaaa !! Jelas bangeddd ini kloppppp di saya , terimakasihhhh ada postingan beginian ! Akhirnya di bayak dan kangkung serta teman2nya menemukan cara hidup lebih lama di tanganku ����
BalasHapusheheheee... Qiah sayang, selamat ber atraksi di dapur yaaaa. Jangan lupa share juga tips dan resep andalan dari dapur bunda nya Duozam. Ditungguuu.
HapusRajin nya...sayang si kecil masih susah makan sayur dgn segar seperti uhuk seperti maminya dulu. Sayuran kesukaannya Brokoli ini aja baked cheese brokoli makasakan ahlinya ibu mertua (yg dulunya punya resto juga). Suami chef, keluarga mertua pintar masak jadi protesnya cepet 🤣🤣🤣. Yach nasib
BalasHapusLy, kalo saya malah pasrah kalo sudah berada di keluarga pinter masak semua. saya pilih sikap no comment lebih asyik. Supaya saya jadi semakin pintar makan ya kaaaan. Leher terpuaskan oleh menu-menu resto dan kafe. Di Indo pi nanti kalo mudik baru in action di dapur ala mamie Illy toooo.
HapusBelum pernah bikin foodprep sedetail ini. Biasanya saya juga memasak lauk setengah matang saat ingin dimasak tinggal dihangatkan selebihnya sekali makan karena keluargaku besar
BalasHapusYuuk di coba mulai bikin food prep supaya gak kelamaan di dapur. Apalagi di Bulan Ramadhan akan menjadi sangat membantu nih untuk nyiapin berbuka dan sahur keluarga.
HapusAku mau ikutin tips yg cabe dimasukin freezer de. Selama ini cm kulkas bawah, jd tetep aja g bisa terlalu lama segernya. Aku prnh nawarin cara begini ke mba ART, krn urusan masak dan belanja memang aku serahin ke dia. Toh aku slalu pergi kantor abis subuh, pulang malam. Jd masak memasak biar dia yg atur. Tp si mba aRT sepertinya msh lbh suka belanja ke pasar tiap hr, yg kebetulan cm jalan kaki, drpd stok pake food prep gini. Utk skr aku blm masalahin, krn toh, yg nyiapin dia. Ya sudahlah yaaaa, mana yg enaknya aja utk si mbak :D.
BalasHapusiya mbak, masing-masing rumah punya tata cara sendiri untuk urusan di dapur ya. Yang penting makanan segar selalu tersedia setiap hari untuk keluarga kaaan.
BalasHapusWow lengkap banget tipsnya. Fotonya itu loooo, seger2 semua, jadi senang bolak balik lihat fotonya. Aku sudah berusaha food prep tapi sering nggak disiplin masaknya, malah jajan. Akibatnya sayuran yang sudah diiris layu. Harus luruskan niat lagi nih karena dompet & kebugaran sudah mulai terganggu. :))
BalasHapusHahahahaa.... aku juga demikian pernah beberapa kali gagal foodprep. Caranya dibikin buat dua atau tiga kali masak aja dulu selama seminggu. Disesuaikan kegiatan penghuni rumah. Kalau di rumahku waktu malam biasanya penghuninya yang sering cuma berdua, makan di rumah.
HapusAduh Mbak. Fotonya itu loh bikin mata betah. Jadi lupa ini lagi bahas apa saking fokusnya ke foto-fotonya warnanya keren banget mbak. sukaaaaa
BalasHapusMakasiiih sudah suka dengan foto-foto di postingan ini. Itu awal yang baik kaan, pertama suka sama fotonya, berikutnya juga suka sama foodprepnya. Ayo mulai yaa.
HapusDodoEee kakaa, ngilernya liat bumbu rica.
BalasHapusBtw, mau tanya, iMom, masakan apa yang ndak cocok dengan olive oil?
Masakan serba rica itu sudah jadi kesukaan. Dirimuh jugakah begitu? Olive oil cocok-cocok saja itu deng semua jenis masakan, kecuali jika dipakai untuk menggoreng karena minyak ini nda bisa di suhu yang terlalu tinggi.
Hapus