blus tosca strip abu-abu buatan sendiri, yuk intip cara bikinnya...
Jumat, Juni 15, 2012
Ketika tekanan meninggi di studio desain yang gejalanya ditandai dengan produktifitas menurun, durasi fokus lebih pendek disertai bolak balik buka kulkas, nafsu ngemil menggila dengan lebih sering minta dibelikan coklat di mini market dekat rumah....artinya sudah saatnya menutup semua gadget dan beralih ke studio jahit dekat teras belakang yang juga miny library. Hehehe...ini asyiknya ber home office dan bersolo karir.
Sekedar membuka rak berisi stok kain, dos-dos berisi macem-macem craft yang gak tau selesaikan kapan,warna-warni pita, gulungan benang satin untuk crochet, jejeran botol manik dan payet, tegangan di kepala berangsur mereda.
Belakangan ruang ini lebih sering tertutup. Stok kain bertambah terus.... jalan-jalan ke toko kain kan juga stress therapy....tapi mood yang up en down membuat kain-kain itu belum dijadikan blus dan berpindah ke lemari pakaian di kamar.
Berada di dalam studio jahit ini dengan Jalinan energi kreatif dan hormon happy plus mood bingung mau mulai yang mana dulu, bikin asesoris, craft untuk hiasan baju atau bikin pola dan menjahit.....suka bikin lupa waktu. Tau-tau sudah adzan Ashar saatnya mengembalikan semua ke tempatnya, menutup mesin dan beralih ke dapur untuk siapin makan malam si brondongs kacci dan kekasihku . Supaya balance toh hobby dan keluarga.
Kali ini giliran stok kain garis tosca abu-abu bahan strech lembut seperti kaos aksen eyelet vertikal. .
Saya pilih furing biru gelap yang lebih menonjolkan aksen eyeletnya di banding furing abu-abu yang malah membuat kainnya keliatan datar saja. Modelnya Novie banget alias simple sederhana malah gak pake lengan karena mau dikombinasi dengan kardigan tosca yang sudah ada.
Polanya juga sudah ada tinggal di modifikasi sedikit.
Garis lengannya dibuat lebih dalam, lebar bahu di kurangi 1,5 cm, lingkar leher bagian depan di naikkan 1 cm dan jatuh panjang blusnya jatuh sedikit di atas lutut.
Kebiasaanku menempelkan potongan kain ke pola supaya besok-besok mau bikin model yang sama jadinya gak perlu bikin pola baru, gak ribet nyarinya dan gak ketuker sama pola yang lain.
Kayak gini binder arsip pola-polaku, di lengkapi sketsa dan beberapa note supaya gak lupa dan kadang satu pola bisa di tempeli beberapa motif kain, artinya sudah beberapa baju yang dibuat dengan memakai pola yang sama. Kalo pola untuk baju model terusan semata kaki, pola-polanya disatukan dan di gantung di belakang pintu supaya awet.
Setelah kain digunting dan disatukan dengan furingnya, dilipat lalu siap di jahit. Nah!...di bagian ini nih mood mesti dijaga, karena biasanya kalo gak langsung dijahit itu kain bisa tinggal di rak sampai berbulan, bertahun bahkan sampe sekarang! bebrapa kain yang siap di jahit masih terlipat rapi dengan note jahit hias di bagian ini dan itu.
Blus tosca ini bagian tangannya diselesaikan dengan bias binding hitam.
heheheee...kerjaan orang males ya gak mau repot motong kain serong.
Moodnya lagi asyik nih...side efeknya bosen di studio desain jadinya malah produktif di studio jahit...semakin ditekan dinamo mesinnya semakin ilang stressnya....gak sampe beberapa jam jadi deh blusnya. Di setrika, di gantung lengkap dengan kudung dan kalung buatan sendiri dan oh ya, sepatu tali_tali baru tentu!... menunggu saatnya jokka-jokka.
Di Sturbuck weekend kemarin ketemuan ngupi-ngupi dengan ibu ketua dan beberapa pengurus inti IWAPI Sulawesi Selatan yang juga sahabatku sejak lama. Kami membahas rencana desain pengembangan unit usaha abon ibu Nuraeni. Saya bertanggung jawab membuat desain renovasi keseluruhannya.
Dan setelah itu estafet kongkow-kongkow makan malam di Black Canyon dengan grup PPSP masih di mall yang sama....cheers up girls!
0 komentar