si sexy-sexy red paded bed,….buatan kekasihku
Selasa, Mei 03, 2011
Ini bukan sembarang ranjang.
Dibilang ranjang pengantin juga bolehlah, karena ini ranjang pertama kami. Sejak merid gak pernah punya ranjang yang dirasa pas. Awal-awal merid, senengnya yang low Japanese casual bed. Tapi duit kita juga low waktu itu, lebih low dari harga ditokonya. Jadi batal deh. Setelah anak-anak usia lepas suster dan mereka mulai suka tidur ditempat kita, justru ranjang yang ada harus keluar dari kamar. supaya bisa muat, praktis dan aman….hehee
Setelah punya workshoppun, gak kepikiran mau bikin ranjang buat sendiri. Enakan bikin furniture buat orang lain, duitnya masuk terus….
Keinginan juga berubah, pengennya ranjang yang tinggi diatas rata-rata. American style, cieee....
My bedroom style inspired by asian mood, ya mirip-mirip spa gitu deh….deep dark colour en simple detail, elegance tropical. Bikin sendiri seru juga ‘kali ya….
Seperti papieku si mr. fix - it yang serba bisa itu, kekasihku juga hobby dan bisa bikin furniture. Rumahku di Bali diisi furniture buatan kekasihku, bahkan dudukan sink di rumah pertama kita. Yah….tuntutan ekonomi juga sih…aku yang sketsa, aku yang bikin tutorial step by stepnya, lalu dieksekusi kekasihku dengan peralatan seadanya.
Durasi eksekusi ranjang ini lamaaa sekale sampe setelah si kembar SD,…..sampe lecek sketsanya gak kelar-kelar. Dari mulai beli bahan peralatan. garasi sampe sumpek begitu karena bikinnya hanya di waktu weekend itu juga kalo lagi gak ada acara.
Lamaaaa sekali…..sampe mendekati Lebaran tahun berikutnya baru ranjangnya siap tidur.
Bantalan busa dan beludru merah di sekeliling bednya kujahit sendiri. Headboardnya juga kita bikin sendiri. Saya juga yang nempelin veneer kayunya karena kekasihku gak telaten ngamplas bagian ujung-ujung sudutnya. Padahal di workshop kita punya tukang sofa, juga tukang kayu. Tapi kita niat koq, ini buat ranjang pertama sejak aku dan kekasihku bercinta.
Waktu rangka dudukan springbed kelar dan belum dipasang permanen, seseorang harus merayap masuk ke dalam bawah ranjang untuk mengetatkan dudukan paddednya disekeliling bagian dalam. Diputuskan saya saja karena waktu itu sizeku kan masih petite. Masuknya sih gampanglah..…pake ilmu lentur, tapi keluarnya yang susah…sampe mandi keringat begitu.
Kata kekasihku menenangkanku: “tenang sayang…kalo perlu rangkanya papa bongkar….”. yaaahhh…serasa ‘you jump I jump gitu deh’…saya percaya, perlahan merayap masuk dan….voila!
Now… Setelah dindingnya berhias tapestry buatanku dari kain bahan kebaya aksen koin antik, dan dikritisi sukses oleh sahabat-sahabat dan sodara-sodaraku, my sexy red padded bed di dinding deep wine kini siap menggandakan nikmat bercinta aku dan kekasihku.
2 komentar
wah ini lebih seru lg punya workshopnya
BalasHapusiya mba Nur Islah...tempat berkreasi sekaligus nyari duit. makasih sudah berkunjung ya.
BalasHapus